Profil Singkat
Perusahaan
PT. PG KREBET BARU |
PT Pabrik Gula Rajawali I pada awalnya merupakan
penggabungan Pabrik Gula Krebet Baru dan Pabrik Gula Rejo Agung Baru tahun
1995, yang merupakan anak perusahaan PT Rajawali Nusantara Indonesia. Dalam
menjalankan usahanya, PT PG Rajawali I sebagai kantor pusat berkedudukan di
jalan Undaan Kulon No. 57-59 Surabaya - Jawa Timur, sedangkan unit-unit dan
anak perusahaan tersebar di wilayah Jawa Timur.
Perusahaan ini terus berupaya untuk berkembang
melalui produk-produk berdaya saing tinggi. Pengembangan jumlah unit usaha dan
jenis produk pun dilakukan untuk mencapai pertumbuhan profit yang berkelanjutan
dan mampu memberi nilai tambah perusahaan bagi stake holders. Perusahaan ini
bergerak di bidang agroindustri, senantiasa mengutamakan kualitas produk dan
layanan dalam upayanya melaksanakan dan menunjang program pemerintah di bidang
ekonomi dan pembangunan nasional.
Sejarah
Perkembangan Perusahaan
Tahun 1906
Didirikan
oleh pemerintah Hindia Belanda, kemudian dibeli oleh Oei Tiong Ham Concern.
Pada
masa perang pabrik mengalami kerusakan parah sehingga tidak beroperasi
Tahun 1953
Atas
desakan IMA PETERMAS (Indonesia Maskapai Andal Koperasi Pertanian Tebu Rakyat
Malang Selatan), maka diadakan perbaikan oleh Oei Tiong Ham Concern yang
bekerjasa dengan Bank Industri Negara.
Tahun 1957
PG
Krebet Baru sudah dapat memproduksi gula dengan kualitas Superior High Sugar
(SHS), dimana semenjak pembangunan kembali hanya mampu memproduksi High Sugar
(HS).
Tahun 1961
Pemerintah
RI mengambil alih semua perusahaan OTHC, sedangkan kegiatan perusahaan tetap
berjalan dibawah pengawasan Menteri / Jaksa Agung RI.
Tahun 1963
Perusahaan
dan pengelolaan atas harta kekayaan ex OTHC diserahterimakan dari Menteri /
Jaksa Agung RI kepada Menteri Urusan Pendapatan, Pembiayaan dan Pengawasan (P3)
sekarang Departemen Keuangan RI.
Tahun 1964
Oleh
Departemen Keuangan RI dibentuk PT. Perusahaan Perkembangan Ekonomi Nasional
(PPEN) Rajawali Nusantara Indonesia disingkat PT. Rajawali Nusantara Indonesia
yang merupakan BUMN.
Tahun 1968
Kapasitas
giling PG Krebet Baru sudah mencapai 1.600 TCD
Tahun 1974
Dengan
fasilitas pemerintah dalam rangka penanaman modal dalam negeri, maka kapasitas
giling ditingkatkan menjadi 2.00 TCD. Hal ini disebabkan adanya perbaikan dan
penggantian mesin yang sudah tua.
Tahun 1976
Dibangun
pabrik gula dengan nama PG Krebet Baru II untuk menggantikan pabrik gula lama,
tetapi atas permintaan Gubernur agar pabrik gula lama (PG Krebet Baru I) tetap
dioperasikan, sehingga kapasitas menjadi 5.000 TCD.
Tahun 1982 s/d sekarang
Kapasitas
giling PG Krebet Baru I sebesar 2.800 sedang PG Krebet Baru II sebesar 3.600
TCD. Tahun 2009 kapasitas giling PG Krebet Baru I menjadi 6.500 TCD sedang PG
Krebet Baru II menjadi 5.500 TCD, dan akan ditingkatkan sesuai dengan kondisi.
Observasi Lapangan
Mahasiswa
Psikologi Brawijaya yang terdiri dari 12
siswa tiba di PT Gula Krebet Baru pada pukul 09.30 WIB. Setelah melakukan rapat
koordinasi dengan bagian Humas PT Gula Krebet Baru tersebut, para mahasiswa
dibawa ke salah satu pabrik penggilingan yang berada tak jauh dari kantor utama
PT Gula Krebet Baru. Sebelumnya bagian Humas telah menjelaskan bahwasannya saat
itu pabrik penggiling masih dalam proses perbaikan dan pembersihan, jadi tidak
ada proses penggilingan yang bisa di observasi, sedangkan pekerja yang bekerja
memperbaiki dan membersihkan adalah sebagian pekerja tetap dan mayoritas
pekerja sementara.
Saat
memasuki pabrik penggilingan telah terdengar bunyi nyaring dari alat – alat
kontruksi untuk memperbaiki pabrik tersebut. Secara umum di dalam pabrik
tersebut banyak berserakan mesin – mesin penggiling tebu yang sedang dilepas
per bagian dan kemudian dibersihkan dan diperbaiki, sehingga terlihat agak
kumuh dan kotor serta berdebu. Bagian – bagian mesin yang dilepas tadi langsung
dibersihkan dan diperbaiki ditempat, sehingga parbrik tersebut terlihat seperti
bengkel dimana setiap pekerjanya mempunyai tugas masing – masing dalam
memperbaikinya.
Selama
observasi, kami dipandu oleh 2 orang pegawai perusahaan tersebut, dimana mereka
menjelaskan mengenai proses penggilingan dari awal sampai akhir. Saat proses
perbaikan dan pembersihan tersebut, para pekerja tidak menggunakan perlengkapan
K3 yang standar. Beberapa pekerja hanya memakai sepatu boots, tanpa memakai
helm dan sarung tangan, dan hanya beberapa dari mereka yang menggunakan
kacamata goggles dimana mereka memang sedang memperbaiki mesin dengan
menggunakan gerinda.
Selain
membersihkan dan memperbaiki mesin penggilingan, terdapat pembangunan lantai
keramik di beberapa tempat di pabrik tersebut. Memang pada pabrik tersebut pada
beberapa bagian tempat masih beralaskan tanah, sehingga kesan pertama yang
muncul saat memasuki pabrik tersebut adalah kotor dan kumuh.
Jika
dilihat dari sejarah pendirian PT PG Krebet ini, memang terjadi beberapa
perombakan besar – besaran terhadap beberapa mesin yang digunakan. Perombakan
tersebut juga termasuk penambahan kapasitas giling pabrik tersebut. Hal ini
terlihat dari beberapa bagian mesin dan perlengkapan yang lain yang memang
menggunakan teknik tambal sulam dalam meningkatkan kapasitas penggilingan.
Terdapat beberapa bagian mesin yang memang baru dan ada pula mesin yang memang
sejak lama telah beroperasi sebelumnya. Kontruksi bangunan pabrik tersebut pun
terlihat menggunakan teknik yang sama, dimana beberapa bagian terlihat modern
alias baru sedangkan yang lainnya terlihat seperti sudah rusak. Kontruksi
bangunan pabrik tersebut di setting sedemikian rupa agar cahaya matahari bisa
masuk kedalam pabrik sehingga penerangan di dalamnya lebih maksimal. Bangunan
pabrik tersebut menjulang tinggi ke atas sampai 10meter, namun hanya memiliki
sedikit ventilasi udara.
Menurut
pemandu yang mengawal kami, pekerjaan memperbaiki dan membersihkan pabrik
tersebut berlangsung dari jam 7 pagi sampai jam 5 sore. Sedangkan pada proses
penggilingan, pabrik tersebut beroperasi 24 jam. Uniknya di dalam pabrik
tersebut terdapat ruang untuk merokok, dimana ruang merokok tersebut tidak
berada dalam ruangan melainkan berada di area terbuka di dalam pabrik. Pada
saat proses perbaikan dan pembersihan pabrik pun terlihat banyak pekerja yang
merokok sambil mengerjakan pekerjaannya di luar area bebas merokok tersebut.
Hal ini diperbolehkan oleh pihak perusahaan hanya saat proses perbaikan saja,
apabila pada proses penggilingan nantinya, pekerja dilarang melakukan hal
tersebut.
Selain
itu di dalam pabrik juga terdapat area untuk bermain bulu tangkis. Area
tersebut memang sengaja dibuat menurut pemandu kami sebagai media melepaskan
stres kerja para pekerjanya di pabrik tersebut. Pada bagian sanitasi dan
pembuangan air limbah, keika kami mengobservasi terlihat tidak beroperasi,
dalam artian air limbah di pembuangan pabrik tersebut macet. Menurut pemandu
yang mengawal kami, air limbah tersebut nantinya akan disalurkan ke pabrik lain
yang berada dekat dengan pabrik penggilingan tersebut. Pabrik lain yang
dimaksud memang merupakan bagian penanggulangan limbah, dimana nantinya limbah
tersebut akan dijadikan pupuk menurut pemandu kami. Pada beberapa bagian mesin
menggunakan sistem pemberian warna. Beberapa mesin dan saluran penggilingan
menggunakan warna merah, hijau dan biru untuk menunjukkan kegunaan mesin serta
unsur apa yang terkandung dalam saluran penggilingan tersebut.
Suasana
kerja di dalam pabrik tersebut terlihat lenggang, dimana para pekerja bebas
berinteraksi dengan pekerja lain terlepas dengan pekerjaanya. Terlihat beberapa
pekerja dapat bercanda gurau dengan pekerja lain sambil mengerjakan tugasnya.
Semua pekerja di pabrik tersebut adalah pria karena pekerjaan yang mereka
lakukan termasuk pekerjaan berat. Sedangkan pada bagian administrasi yang
merupakan tempat kita melakukan rapat koordinasi terdapat beberapa pegawai
wanita.
Kontruksi
bangunan secara menyeluruh di PT PG Krebet Baru ini masih merupakan peninggalan
Kolonial Belanda, sehinggabentuk bangunan khas Belanda masih terlihat jelas
pada beberapa bagian perusahaan ini. Kami kemudian meninggalkan pabrik pada
pukul 12.30 WIB, dan berpamitan pulang pada bagian Humas, setelah itu kami tiba
di Kampus UB pada pukul 14.00